Karakteristik Wartawan dan Kewartawanan



Jurnalistik atau kewartawanan pada intinya merupakan ilmu terapan. Seorang wartawan dituntut untuk selalu kritis dalam melihat suatu peristiwa, sehingga bisa menghasilkan karya jurnalistik yang baik dan benar.


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehari-hari, seorang wartawan haruslah memiliki karakteristik kewartawanan itu sendiri. Di antara sekian banyak karakteristik tersebut, yang harus tercermin dari seorang wartawan adalah:

Skeptis
Seorang wartawan harus selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Wartawan tidak boleh puas dengan permukaan sebuah peristiwa, tapi haruslah terjun ke lapangan, berjuang dan menggali hal-hal eksklusif dari suatu peristiwa yang akan diberitakan.

Beraksi
Sebuah berita tidak lahir dengan sendirinya. Karena itu, seorang wartawan professional tidak hanya bisa membuat berita jika ada peristiwa yang muncul. Namun, wartawan akan mencari dan mengamati hal-hal unik yang bisa dijadikan berita dengan ketajaman naluri kewartawannya.

Berubah
Di era teknologi ini, perubahan merupakan hukum utama pers dalam menyajikan sebuah berita. Pers atau media massa bukan saja sebagai penyalur informasi, tapi juga sebagai fasilitator dan penyaring sekaligus mampu memberi makna dari sebuah informasi yang disajikan.

Profesi dan Seni
Sebelum memberitakan suatu peristiwa, wartawan harus ‘melihat’ dengan mata yang segar untuk menangkap aspek-aspek unik dalam peristiwa tersebut. Dengan demikian, angel berita (sudut pandang) yang akan dikemukakan semakin menarik dan eksklusif.

Beretika
Ini karakteristik mutlak diperlukan oleh setiap wartawan. Baik-buruknya akibat dari sebuah pemberitaan harus benar-benar diperhatikan sebelum informasi itu dilemparkan ke publik. Dalam menulis atau membuat berita, wartawan juga harus terbebas dari konflik kepentingan serta bersikap netral dengan menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah. Tak ada istilah ‘hantam kromo’ dalam dunia kewartawanan. Sebab, setiap pemberitaan harus bisa dipertanggungjawabkan kepada publik dan kepada sang Khalik.(*)