Kunci Memulai Tulisan dan Menjadi Penulis Handal



Membuat kalimat pembuka dalam menulis artikel, cerpen, novel, bahkan berita—bagi wartawan—bukanlah perkara mudah. Terkadang bisa menghabiskan waktu sekian menit hingga berjam-jam untuk menentukan kalimat yang cocok di awal tulisan atau laporan.

Walau sudah memiliki ide atau gagasan yang akan ditulis, tetap saja sulit memulainya. Hal ini juga sering dialami oleh wartawan setelah meliput suatu peristiwa. Angel (sudut pandang) laporan sudah ada di kepala, namun tetap saja sulit membuat kalimat pembuka sebagai lead (teras berita) yang akan dituliskan.


Menghadapi persoalan ini, hanya satu cara mengatasinya. Yaitu, buang jauh-jauh keraguan dan langsung menuliskan apa yang ingin Anda tulis. Seperti kata JK Rowling, “Tulislah apa yang Anda tahu.”

Jika kalimat pertama berhasil Anda tulis, maka kalimat berikutnya tinggal Anda runutkan seperti mata rantai. Intinya, kalimat pertama memiliki hubungan dengan kalimat kedua. Demikian juga kalimat-kalimat berikutnya.

Anak tangga kalimat semacam ini tetap menjadi patokan dalam menyusun alinea demi alinea. Alinea pertama harus sejalan dengan alinea kedua dan seterusnya. Dengan demikian, tulisan Anda akan mengalir indah dan enak dibaca.

Dalam menulis, kita dituntut untuk selalu berpikir logis dan sistematis. Hal ini akan memudahkan kita menentukan lead tulisan secara tepat. Lalu membentuk tubuh tulisan melalui paragraf yang mengalir dan mengakhiri tulisan dengan ending yang “memuaskan” pembaca.

Pemula
Sementara bagi pemula, hanya ada tiga kata kunci yang bisa mengubah Anda menjadi penulis handal; ‘read, practice, massive’. Anda dituntut untuk membaca (read) berulang-ulang secara terus-menerus (massive), lalu  latihan menulis (practice) yang banyak (massive) secara berulang-ulang pula.  

Jika tiga kata ajaib ini berhasil Anda implementasikan dalam keseharian Anda, Insya Allah dalam dua tahun Anda akan menjadi penulis hebat. Dan, pola pembelajaran semacam ini telah dilakukan oleh penulis-penulis best seller yang Anda kenal hari ini. Mereka bisa menjadi penulis hebat karena memang “mempersembahkan” hidupnya untuk membaca dan menulis secara terus menerus. Baik dilakukan dengan suka rela atapun terpaksa karena tuntutan profesi, hal itulah yang membuat mereka ahli dalam menulis. 

Sebagaimana dikatakan Felix Siauw (penulis best seller) dalam bukunya ‘How To Master Your Habits’. Penulis berdarah Indonesia ini menyebutkan, “Bila seseorang banyak melatih dan mengulang, terpaksa ataupun sukarela, dia pasti akan menguasai keahlian tertentu. Inilah namanya pembentukan kebiasaan alias habits.”

Karena itu, Anda wajib menerapkan tiga kata kunci di atas bila memang tertarik menjadi penulis handal. Selamat mencoba.(*)